Phosphoric acid fuel cell (PAFC) (4)

Pada Phosporic acid fuel cell (PAFC) asam phospat digunakan sebagai elektrolit dan Pt sebagai anoda dan katoda. Bahan bakarnya menggunakan hidrogen dan oksigen. Suhu pengoperasian 120-200C sehingga Hidrogen tidak perlu murni dan ketahanan katalis terhadap CO cukup tinggi. Kandungan karbon monoksida di dalam bahan bakar hidrogen sekitar 1.5 %. Mekanisme kerja PAFC sama dengan PEMFC dimana Hidrogen pada sisi anoda dioksidasi menjadi proton dan elektron. Melalui elektrolit, proton berpindah dari anoda ke katoda. Elektron keluar dari sel melalui external circuit sebagai energi listrik dan kemudian kembali ke katoda. Di sisi katoda elektron, proton dan oksigen bereaksi menghasilkan air. Keuntunganya bila dibandingkan dengan sel bahan bakar hidrogen membran elektrolit atau PEMFC suhunya relatif lebih tinggi dan katalis lebih toleran terhadap racun CO. Keuntungan yang lain adalah asam phospat dapat dioperasikan diatas titik didih air. PAFC ini memerlukan reformer yang diletakkan di luar sel untuk menghasilkan hidrogen dari bahan bakar minyak bumi. Apabila sebagai bahan bakar menggunakan gasoline, maka sulfur harus dihilangkan terlebih dahulu dari hidrogen agar tidak merusak katalis. Efisiensi PAFC ini rendah sekitar 40-50 % , tetapi sudah mulai dikomersilkan untuk menghasilkan listrik 200 kW sampai dengan 11 MW. Pada krisis energi dunia tahun 1970 riset Los Alamos National Laboratory mulai mempelajari sel bahan bakar ini, sebagai sumber tenaga penggerak kendaraan. Pada tahun 1994 sebuah bis digerakan oleh PAFC. Reaksi di sisi anod dan katod dapat seperti ini.
Phosphoric acid fuel cell (SAFC)

Lanjutan ke 5...

Comments